BERITA

Detail Berita

LOMBA LAMPION DAUR ULANG DI SMANSAPA

Sabtu, 2 November 2019 08:58 WIB
263 |   -

                Kamis, 15 Agustus 2019, diselenggarakan berbagai perlombaan di SMANSAPA dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satu lomba yang menarik adalah lomba hasta karya berupa pembuatan lampion. Setiap kelas wajib membuat dua lampion, satu lampion dari kertas minyak(yang biasa digunakan untuk membungkus madu mongso atau biasa dipakai untuk membuat layang-layang)  dan satu lagi lampion dengan bahan daur ulang gelas atau botol bekas air mineral.

                Sebagai juri adalah Retno Kurniawati, S.Pd. dan Dra. Patmi, M.Pd. Keduanya adalah guru bahasa Indonesia.Retno Kurniawati, S.Pd., mengatakan semula agak bingung ketika diminta sebagai juri lomba hasta karya. Akhirnya muncullah ide membuat lampion agar SMANSAPA semakin semarak dengan adanya lampion warna-warni di malam hari. Adapun lampion daur ulang merupakan ide Dra. Patmi, M.Pd., beliau  terinspirasi oleh lampion yang ada di Cabdin  Pendidikan Kabupaten Bojonegoro.

                Sebelum diumumkan berbagai perlombaan dalam rangka HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74, Sabtu diadakan TM( technical meeting)sehingga siswa mengetahui ketentuan lomba  dan Kamis, 15 Agustus 2019  lampion harus dikumpulkan. Jadi siswa mempunyai waktu 4 hari untuk membuat lampion. Pada TM ini dijelaskan ketentuan lomba, antara lain bahan dari botol atau gelas air mineral, bentuk bebas, ukuran dengan diameter 30 cm, lampu warna-warni mengingat lampionnya bening. Lampion diberi  kabel karena lampion akan dipasang.

                Pada saat hari- H, terkumpul 54 lampion dari 27 kelas. Lampion dengan berbagai bentuk, warna,  dan ukuran pun tercipta. Ternyata banyak kelas yang tidak mengindahkan ketentuan pembuatan lampion sehingga bentuknya bermacam-macam. Alasannya mereka ingin berkreasi sendiri dengan bentuk yang diinginkan yang menurut mereka lebih baik dan lebih menarik. Ada juga yang pakai baterai padahal ketentuannya pakai listrik.

                Pada saat penilaian, setiap kelas diwakili oleh 2 siswa untuk menjelaskan dan menjawab pertanyaan dari juri. Mereka  meletakkan lampion di meja secara  berjajar dari kelas X MIPA 1 sampai XII IPS 4. Juri keliling saat melakukan penilaian. Pada lomba lampion ini hanya diambil satu karya terbaik dan sebagai pemenang adalah X MIPA 3. (IGDZ)


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini