OPINI

Detail Opini Guru

LOMBA  SEBAGAI AJANG KREATIVITAS SISWA

Sabtu, 28 Desember 2024 14:34 WIB
1377 |   -

 

Oleh: Retno Kurniawati, S.Pd.

Berbagai perlombaan pernah dimenangkan oleh siswa SMA Negeri 1 Padangan di bidang bahasa dan sastra Indonesia, antara lain juara 1 lomba menulis cerpen religius, juara 1 lomba menulis puisi religius,  juara 1 lomba menulis puisi dengan tema Pancasila,  juara 1 lomba cipta dan baca puisi tentang Bojonegoro, juara 1 lomba menulis puisi yang diselenggarakan oleh MGMP Bahasa Indonesia SMA se-Bojonegoro, juara 1 lomba membaca berita  dan masih banyak lagi yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Sebagai guru bahasa Indonesia penulis berusaha memberi kesempatan kepada siswa untuk mengikuti berbagai perlombaan tersebut, karena mengikuti lomba adalah hak siswa. Tujuan dari mengikuti lomba tidak untuk mencari kemenangan tetapi untuk menampilkan yang terbaik. Pada lomba ini siswa juga dapat belajar dari peserta yang lain. Berbagai lomba telah diikuti oleh siswa dan ada beberapa lomba yang berhasil menjadi juara sebagaimana yang telah penulis sebutkan di atas.

Dalam memilih peserta atau kandidat yang akan mewakili SMA Negeri 1 Padangan, penulis bekerjasama dengan bapak/Ibu Guru pengajar Bahasa Indonesia. Memilih yang terbaik dari masing-masing kelas kemudian diseleksi dan terpilihlah yang terbaik yang akan mewakili SMA Negeri 1 Padangan. Kadang penulis tidak usah melakukan seleksi, karena kebetulan sudah terseleksi pada saat lomba. Misalnya pada peringatan hari Pendidikan Nasional dan hari Kartini, SMA Negeri 1 Padangan mengadakan lomba cipta dan baca puisi , membaca berita  serta pidato, maka saat ada lomba cipta dan baca puisi, membaca berita, serta pidato, penulis tidak usah melakukan seleksi, tetapi langsung menunjuk pemenang lomba itu untuk mewakili SMA Negeri 1 Padangan.

Pengalaman penulis saat lomba menulis puisi dengan tema Pancasila, mengingat temanya lumayan sulit, penulis memberi kesempatan kepada seluruh siswa yang penulis ajar, dalam hal ini siswa kelas XII untuk membuat puisi dengan tema Pancasila. Penulis memberi waktu 45 menit untuk menulis puisi. Demi menjaga orisinalitas, siswa menulis puisi pada saat pelajaran bahasa Indonesia. Setelah itu penulis segera menyeleksi dan yang terbaik penulis ikutkan lomba. Mengingat tidak dibatasi jumlah pesertanya, dari sekian ratus siswa yang penulis ajar, tepatnya  dari 8 kelas, penulis pilih sekitar 30 puisi terbaik yang penulis ikutkan lomba, Alhamdulillah, berhasil meraih juara 1 dan menerima hadiah di Pendopo Malowapati dan piala diserahkan oleh Bupati Bojonegoro saat itu yaitu Kang Yoto. Ada kebanggan tersendiri bagi penulis saat mendampingi siswa menerima penghargaan. Apalagi waktu itu penulis berkesempatan untuk menyerahkan buku karya siswa dan guru SMA Negeri 1 Padangan kepada Kang Yoto dan Kang Yoto pun memberi buku kepada penulis. Sungguh, sebuah pengalaman yang sangat berharga dan tak terlupakan bagi penulis.

Untuk lomba cipta dan baca puisi yang diselenggarakan oleh IKIP PGRI BOJONEGORO, penulis mengirimkan 2 siswa terbaik dari SMA Negeri 1 Padangan, yaitu satu siswa putra dan satu siswa putri. Alhamdulillah dari serangkaian seleksi siswa SMA Negeri 1 Padangan yaitu Wisnu Dwi Anggoro, meraih juara 1 lomba cipta dan baca puisi. Sebenarnya penulis sempat pesimis karena tidak setiap siswa yang bisa baca puisi itu juga bisa menulis puisi. Alhamdulillah Wisnu memang multitalenta. Selain jago membaca puisi, Wisnu juga cukup mahir dalam mencipta puisi.

Selanjutnya, adalah lomba membaca berita, alhamdulillah perwakilan SMA Negeri 1 Padangan meraih juara 1 dan 2. Peserta penulis pilih dari anggota ekstrakurikuler jurnalistik yang memang dalam ekstrakurikuler tersebut sudah diajarkan bagaimana cara membaca berita yang baik. Ini kali pertama ikut lomba membaca berita dan alhamdulillah memperoleh hasil yang membanggakan yaitu juara 1 dan 2. 

Ada kebanggaan dan keharuan tersendiri saat melihat siswa meraih berbagai prestasi. Bahkan prestasi yang mereka raih itu mereka lanjutkan saat di perguruan tinggi. Prestasi itu memberikan rasa percaya diri pada mereka. Walaupun mereka tidak kuliah di jurusan Bahasa dan sastra Indonesia tetapi banyak di antara mereka yang ikut kegiatan sastra bahkan ikut berbagai lomba di bidang sastra dan berhasil meraih juara. Ada juga yang ikut UKM sastra dan jurnalistik. Bahkan banyak juga siswa yang sudah  membuat buku.


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini